eketawa.com, Pernahkah eketawers diharuskan menunggu seseorang yang miliki hatimu seutuhnya? Pernahkah eketawers berpikir bahwa diri ini bisa saja membuang rasa setia mu begitu saja, namun eketawers memilih untuk tidak? Ya, perasaan itu memang menyakitkan. Ketika eketawers tahu akan lebih berbahagia apabila memulai hidup yang baru namun hatimu mengatakan bahwa menunggu dirinya yang telah pergi mampu membahagiakanmu lebih meski harus tertatih.
Kesetiaan yang eketawers miliki pun diuji. Antara meraih kebahagiaan tanpa itu atau memilih untuk bersabar dan menunggu dia kembali dengan harapan menjawab jutaan pertanyaan yang ada di kepala. Ya, dia yang meninggalkan pesan. Dia yang pergi tanpa alasan. Serta dia yang menyakitimu sampai ke sel tubuh merupakan seseorang yang juga mampu membuatmu bahagia di setiap detak jantung.
1. Kembali menunggu. Keputusan untuk menunggu memang tak bisa dibilang benar atau salah. Salahkah eketawers menunggu kebahagiaan? atau salahkah eketawers menyakiti dirimu dengan mengalahkan berjuta kemungkinan perasaan bahagia dan bebas yang berada di depan mata?
2. Rasa penasaran yang tinggal. Berjuta-juta pertanyaan tentang alasan dia meninggalkan eketawers tak pernah lenyap dari kepala. Meski aktivitas harian sedikit membuat pikiran terdistraksi, namun rasa yang tinggal tak juga pergi. Kini giliran logieketawers yang bertanya, benarkah ini cinta? Ataukah rasa ingin tahu belaka?
3. “Aku sedang tak selera untuk disiksa!”. Kutipan monolog Ferre dari buku Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh itu seringkali menghadapi setiap jalur aliran darah seakan sekaligus memberikan komando untuk melupakan dia. Dari semua kerumitan yang berada di kepala akhirnya tersisa sebuah pertanyaan yang menusuk, “bukan bisa atau tidak aku melupakannya, namun, bisa kah aku?”
Unik & Lucu untuk Eketawers- sumber:bintang.com Masih Aku Jaga Kesetiaan Meski Kamu Pergi Tanpa Pesan
Masih Aku Jaga Kesetiaan Meski Kamu Pergi Tanpa Pesan